Menteri Pendidikan Nasional mengatakan, guru memiliki peran keteladanan. Karena itu, persiapan guru tidak sekadar berkutat pada kemampuan rasionalitasnya yang bagus, tetapi dituntut memiliki kepribadian yang bisa dijadikan sumber inspirasi dan keteladanan.
"Pendidikan itu ada unsur keteladanan karena yang kami olah bukan sekadar eksplorasi dari potensi intelektualitasnya, tetapi eksplorasi dari hal-hal yang sifatnya emosional dan seterusnya," katanya saat membuka Kongres Guru Indonesia (KGI) 2010 di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (20/5/2010).
Ajang tahunan yang diselenggarakan kerja sama Putera Sampoerna Foundation dan Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) ini berlangsung 20-21 Mei. Acara menghadirkan pembicara dari dalam dan luar negeri. Beberapa pembicara yang akan hadir pada KGI diantaranya Direktur Pelatihan dan Pengembangan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kemdiknas Sumarna Surapranata, Mantan Menteri Lingkungan Hidup Emil Salim, Pimpinan Umum Pendidik Bank Dunia Indonesia Mae Chu Chang."Pendidikan itu ada unsur keteladanan karena yang kami olah bukan sekadar eksplorasi dari potensi intelektualitasnya, tetapi eksplorasi dari hal-hal yang sifatnya emosional dan seterusnya," katanya saat membuka Kongres Guru Indonesia (KGI) 2010 di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (20/5/2010).
Adapun pembicara luar negeri dari Center for Environmental Education India, Shivani Jain, Pukyong National University Korea, Man-Gon Park, Avermedia Information Taiwan, Gloria Lo, dan dari Oregon State University Amerika, Daniel Hoynacki. KGI juga menghadirkan pembicara dari kalangan guru-guru dan dosen di Indonesia.
Managing Director Putera Sampoerna Foundation Nenny Soemawinata mengatakan, selama dua hari pelaksanaan kongres diharapkan ada berbagi informasi, metode dan cara baru untuk meningkatkan kualitas penddidikan. Menurut dia, guru adalah kunci bagi anak-anak bisa tumbuh. "Tentunya misi ini sejalan dengan inisiatif pemerintah dan membangun kemitraan dengan tujuan memberikan sistem pendidikan berkualitas bagi indonesia," katanya.
Lebih lanjut Nenny mengatakan, KGI digelar sejak 2006 dihadiri kurang lebih 1.000 guru. Dia berharap, jumlah peserta yang berpartisipasi meningkat dari tahun ke tahun. "Kami mengharapkan KGI akan memberikan efek bola salju diantara guru-guru lainnya, sehingga di tahun berikutnya kita akan mendapatkan jumlah peserta yg lebih banyak, dan kualitasnya kita harapkan bisa lebih meningkat," katanya.
Ketua Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidkan (STKIP) Kebangkitan Bangsa atau Sampoerna School of Education (SSE) Paulina Pannen mengatakan, KGI melibatkan pakar pendidikan nasional dan internasional untuk berkontribusi dan berpartisipasi dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan Indonesia. Forum ini, kata dia, dapat dijadikan wadah untuk saling berbagi.
Dengan begitu, melalui forum ini dapat berkesempatan untuk mengembangkan strategi dan berpartisipasi dalam proses pendidikan bagi pengembangan yang berkelanjutan. "Lalu juga memfasilitasi pengetahuan guru, keahlian, meningkatkan kepercayaan diri, dan mengeksplor cara inovatif untuk meningkatkan keterlibatan murid dalam belajar," kata Paulina.
Sumber : Depdiknas.go.id
