Visi : Terwujudnya SMP Negeri 4 Keritang yang Kompetitif, Kreatif dan Berakhlak Mulia Berdasarkan Iman dan Taqwa
Keluarga Besar SMP Negeri 4 Keritang Mengucapkan Selamat Hari Raya idul Fitri 1434 H/2013 M, Mohon Maaf Lahir dan Bathin"
Foto Saya
SMP NEGERI 4 KERITANG
Selamat datang di Weblog SMP Negeri 4 Keritang Inhil Riau. Semoga dengan adanya weblog ini bermanfaat dalam pertukaran informasi antar dunia pendidikan. Terima Kasih
Lihat profil lengkapku

Sabtu

Wuih! Masuk Kedokteran Unair Rp 800 Juta

Biaya masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) melalui jalur Penelusuran Minat dan Kemampuan (PMDK) Umum atau non-prestasi, tenyata benar-benar selangit. Di PTN sekelas Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, biaya masuk ke fakultas tertentu, yakni Fakultas Kedokteran Umum, bisa mencapai sebesar Rp 800 juta.

Biaya sebesar itu disebut secara resmi sebagai Sumbangan Partisipasi Pembangunan Pendidikan (SP3). Padahal, biaya tersebut baru sebagai uang masuk. Untuk biaya kuliah per semester, mahasiswa jalur PMDK non-prestasi ini masih harus membayar lagi.

Dalam pengumuman resmi di situs unair.ac.id, disebutkan bahwa minimal SP3 Fakultas Kedokteran Umum Unair adalah Rp 150 juta. Angka tersebut bisa meningkat sampai Rp 800 juta seperti yang disebut di atas, karena SP3 ini diterapkan secara dinamis dengan mengikuti minat dan tren pendaftar.

PMDK Umum adalah salah satu program Unair untuk menjaring mahasiswa baru melalui seleksi yang diadakan sendiri. Program ini sudah dilakukan beberapa tahun belakangan setelah program extension dihapus.

Menurut informasi yang diperoleh Suirya, Unair menyediakan dua gelombang untuk penerimaan mahasiswa lewat PMDK Umum. Gelombang pertama sudah berlalu. Pendaftaran hingga tes sudah dilakukan pada 26 April sampai 1 Mei lalu. Ini berarti mendahului waktu Seleksi Nasional Mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) namun setelah PMDK Prestasi.

Sedangkan gelombang kedua akan dilangsungkan pada 26–31 Juli mendatang. Pada gelombang pertama, sudah terpenuhi 30 persen dari jumlah pagu kursi yang disediakan di Fakultas Kedokteran Umum. Setiap gelombang menyediakan sekitar 90 kursi.

Meski dikenai biaya super mahal, Unair masih mensyaratkan tes untuk peserta PMDK Umum. Hanya saja, di program ini siapapun (tentu yang punya duit banyak) boleh mendaftar, tidak dibatasi oleh prestasi akademik. Ini berbeda dengan jalur PMDK Prestasi yang mensyaratkan pendaftarnya harus menempati ranking lima besar di sekolahnya (SMA).

Di PMDK Umum, bahkan lulusan SMA tiga tahun sebelumnya yakni tahun 2008, 2009, dan 2010 bisa mendaftar.

“Pada PMDK Umum yang sudah berlangsung sebelumnya, dana SP3 telah menembus Rp 500 juta atau setengah miliar,’ kata sebuah sumber di Unair, Selasa (20/7).

Sumber yang bisa dipercaya itu menjelaskan, biaya masuk Program PMDK Umum untuk studi kedokteran memang tergolong tinggi. Dan, kedinamisan biaya masuk PTN yang sudah menjadi Badan Hukum Milik Negara (BHMN) ini dianggapnya wajar.

“Biaya masuk PMDK Umum untuk program studi kedokteran memang tergolong tinggi tapi kami tetap selektif. Tahun lalu ada yang mampu membayar Rp 800 juta. Tapi kami tolak karena siswanya tidak layak masuk kedokteran. Kasihan siswanya sendiri nanti jika dipaksakan,” kata sumber itu kepada Surya.

Informasi yang digali Surya, besaran biaya masuk di masing-masing fakultas untuk program PMDK Umum ini bervariasi. Kedokteran Umum adalah yang termahal, diikuti Kedokteran Gigi dan Fakultas Farmasi. Untuk Kedokteran Gigi, SP3 minimal Rp 75 juta dan Farmasi Rp 25 juta. Sementara untuk jurusan sosial, yang mahal adalah Jurusan Akuntansi dengan biaya minimal Rp 22,5 juta.

Sumbangan tersebut belum termasuk uang kuliah tiap semester. Diperoleh keterangan bahwa jalur PMDK Umum ini akan dikenai biaya kuliah antara Rp 3,5 juta sampai Rp 6 juta per semester.

Kemarin, Surya berhasil menemui salah seorang yang sudah dinyatakan diterima di Unair lewat PMDK Umum. Namun dia kemudian mencabutnya karena diterima melalui jalur SNMPTN.

Hilal Mursyidi, siswa asal Gresik itu semula sudah dinyatakan diterima di Jurusan Farmasi Unair melalui PMDK Umum gelombang pertama. Meski begitu, dia masih mencoba mengikuti tes SNMPTN dan ternyata diterima di jurusan yang sama. Padahal Hilal sudah membayar Rp 31 juta sebagaimana syarat minimal masuk Jurusan Farmasi.

“Karena saya pikir mahal, saya memilih ikut SNMPTN juga. Tetapi uang yang sudah dibayar tidak kembali sepenuhnya, hanya bisa diambil kembali Rp 18,5 juta. Tetapi tak masalah karena masuk lewat jalur SNMPTN hanya dikenai biaya kuliah Rp 1,2 juta per semester. Digabung dengan biaya lainnya, total biaya masuk cuma sekitar Rp 2,2 juta,” kata Hilal didampingi ayahnya di kampus Unair kemarin.
Sumber :TRIBUNNEWS
Terima Kasih Atas Kunjungannya