Visi : Terwujudnya SMP Negeri 4 Keritang yang Kompetitif, Kreatif dan Berakhlak Mulia Berdasarkan Iman dan Taqwa
Keluarga Besar SMP Negeri 4 Keritang Mengucapkan Selamat Hari Raya idul Fitri 1434 H/2013 M, Mohon Maaf Lahir dan Bathin"
Foto Saya
SMP NEGERI 4 KERITANG
Selamat datang di Weblog SMP Negeri 4 Keritang Inhil Riau. Semoga dengan adanya weblog ini bermanfaat dalam pertukaran informasi antar dunia pendidikan. Terima Kasih
Lihat profil lengkapku

Jumat

Orang Tua dan Guru Diminta Beri Perhatian Pada Siswa

Jakarta -Selain keluarga, sekolah juga memiliki tanggung jawab untuk membina karakter siswa. Tidak hanya mengajarkan ilmu, tapi sekolah juga diminta untuk memberi sentuhan-sentuhan dialog dari hati ke hati. Demikian disampaikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, usai berdialog dengan siswa yang diamankan pihak kepolisian karena terlibat tawuran usai ujian nasional, Jumat (20/04).
Menteri Nuh berprinsip bahwa pada dasarnya siswa-siswa tersebut adalah anak-anak yang baik. Hanya dalam perjalanannya, baik karena lingkungan maupun keinginan untuk ikut-ikutan, mereka terjebak dalam tawuran dan tindak kriminal. “Tugas kita adalah meyakinkan mereka, bahwa mereka masih bisa berubah ke arah yang lebih baik,” terang Mendikbud pada media yang ikut menyaksikan dialog Mendikbud dengan siswa dan para orang tua, di ruang pertemuan Polda Metro Jaya, Jumat (20/04).
Mendikbud mengajak masyarakat untuk ikut berperan dalam mengamankan para siswa agar tidak terjebak dalam tindakan kriminal. Dan kepada orang tua, Menteri Nuh berpesan agar memberi perhatian pada putra putrinya. Mendikbud menegaskan, pihaknya akan mendukung kepolisian untuk memberi sanksi tegas pada siswa yang berulang kali melakukan tindak kriminal. Dan jika ada sekolah yang siswanya terus menerus melakukan tawuran, Menteri Nuh mengajak dinas pendidikan kabupaten/kota untuk memberi perhatian lebih pada sekolah tersebut. “Kalau kepala sekolahnya tidak mampu menangani siswa-siswi yang nakal itu, mungkin akan kita lakukan penyegaran dalam sekolah tersebut,” tutur Menteri Nuh.
Sebelum berdialog dengan siswa, orang tua, dan kepala sekolah, dari siswa yang terlibat tawuran, Menteri Nuh terlebih dahulu melihat barang bukti berupa senjata tajam yang digunakan para siswa dalam tawuran tersebut. Kebanyakan dari para siswa ini merupakan siswa dari keluarga ekonomi lemah. “Ayah mereka pekerja keras, bahkan ada yang anak yatim,” kata Menteri Nuh. Dari keterangan yang diperoleh dari wakil kapolda metro jaya, Suhardi Alius, diketahui bahwa para siswa berasal dari Tangerang Selatan, Jakarta Barat, dan Bekasi.
 
Sumber : Kemdiknas
Terima Kasih Atas Kunjungannya